Laris manis singel summer-ish berjudul Surrender di pasaran, membuat nama The Collective dikenal banyak orang. Formasi boyband yang terdiri dari Trent Bell, Julian De Vizio, Zach Russell, Jayden Sierra dan Will Singe ini adalah top three di The X Factor Australia. Makanya, nggak heran bahwa banyak yang membanding-bandingkan mereka dengan jebolan The X Factor dari negeri tetangga, One Direction.
“Dari segi umur, kami lebih tua dari para personel One Direction. Bahkan, jauh sebelum mereka terbentuk menjadi grup, masing-masing dari kami memang musisi. Jadi, kurasa pemikiran-pemikiran yang beredar itu salah, deh. Kami punya gaya musik yang berbeda, plus selalu ada rap di tiap lagu kami. Juga, biasanya kami tampil dengan gaya edgy, sedangkan mereka selalu tampil clean cut,” tegas Will, waktu ditemui GADIS pada 23 Agustus 2013 lalu.
Trent juga menambahkan, “Aku maklum sih, kalau banyak orang yang membanding-bandingkan. Soalnya, kami punya sejarah sama, yaitu baru dibentuk menjadi grup ketika The X Factor berlangsung. Tapi seperti yang dikatakan Will, sebelumnya kami adalah musisi secara solo, dan kini kami melakukan apa yang kami cintai, tapi secara bersama-sama.”
Walaupun berbeda, The Collective tetap mengagumi One Direction, lho. “Kami sudah pernah bertemu langsung dan ngobrol dengan mereka. I thought they are great. Mereka nggak sungkan untuk berbagi pengalaman dengan kami. Dan, lagu mereka pun nge-hits banget! Nada super catchy plus tempo upbeat, nggak heran jika banyak cewek yang nge-fans dengan mereka,” aku Jayden.
Dengan keberhasilan yang diraih boyband asal Inggris tersebut, The Collective berharap juga bisa sukses seperti mereka. “Ada saran yang diberikan seorang teman kepada kami. Katanya, ‘Kalian nggak bisa melakukan sesuatu yang sama dengan orang lain dan berharap menjadi sukses dengan cara yang sama.’ Kami menjadikannya sebagai motivasi untuk tetap berkarya dengan gayamusik berbeda, namun semoga kami bisa seperti mereka,” ungkap mereka.
Mau tahu kejadian memalukan di balik video klip Surrender? Baca di GADIS No. 25/2013, edar 16 September 2013. Vinty Sannaly – Foto: Ichmosa Rachmat
“Dari segi umur, kami lebih tua dari para personel One Direction. Bahkan, jauh sebelum mereka terbentuk menjadi grup, masing-masing dari kami memang musisi. Jadi, kurasa pemikiran-pemikiran yang beredar itu salah, deh. Kami punya gaya musik yang berbeda, plus selalu ada rap di tiap lagu kami. Juga, biasanya kami tampil dengan gaya edgy, sedangkan mereka selalu tampil clean cut,” tegas Will, waktu ditemui GADIS pada 23 Agustus 2013 lalu.
Trent juga menambahkan, “Aku maklum sih, kalau banyak orang yang membanding-bandingkan. Soalnya, kami punya sejarah sama, yaitu baru dibentuk menjadi grup ketika The X Factor berlangsung. Tapi seperti yang dikatakan Will, sebelumnya kami adalah musisi secara solo, dan kini kami melakukan apa yang kami cintai, tapi secara bersama-sama.”
Walaupun berbeda, The Collective tetap mengagumi One Direction, lho. “Kami sudah pernah bertemu langsung dan ngobrol dengan mereka. I thought they are great. Mereka nggak sungkan untuk berbagi pengalaman dengan kami. Dan, lagu mereka pun nge-hits banget! Nada super catchy plus tempo upbeat, nggak heran jika banyak cewek yang nge-fans dengan mereka,” aku Jayden.
Dengan keberhasilan yang diraih boyband asal Inggris tersebut, The Collective berharap juga bisa sukses seperti mereka. “Ada saran yang diberikan seorang teman kepada kami. Katanya, ‘Kalian nggak bisa melakukan sesuatu yang sama dengan orang lain dan berharap menjadi sukses dengan cara yang sama.’ Kami menjadikannya sebagai motivasi untuk tetap berkarya dengan gayamusik berbeda, namun semoga kami bisa seperti mereka,” ungkap mereka.
Mau tahu kejadian memalukan di balik video klip Surrender? Baca di GADIS No. 25/2013, edar 16 September 2013. Vinty Sannaly – Foto: Ichmosa Rachmat
0 komentar:
Posting Komentar