Selain sibuk mengurus website nyunyu.com, Arief Muhammad alias Poconggg juga sibuk mengurus bisnis clothing line-nya, Bono The Pirate yang baru berjalan beberapa bulan. Cowok kocak ini membuka clothing line, karena secara tiba-tiba mendapat inspirasi. Inspirasi apa, nih?
“Inspirasi datang karena iseng. Setiap bulan, gue selalu beli kaos banyak banget. Tiba-tiba gue mikir ‘Kenapa gue nggak bikin kaos sendiri saja, ya?’,” kenang Poconggg yang langsung kepikiran buat bikin clothing line dan enggan membeli kaos di tempat lain.
Untuk sementara, Bono The Pirate baru menjual kaos-kaos. “Sekarang sih, masih kaos-kaos saja yang gue jual. Desainnya berasal dari ide gue dan si desainer. Bisa dipakai untuk cowok maupun cewek, karena ada ukuran-ukurannya bisa disesuaikan sama badan masing-masing. Sepertinya sih, setelah Lebaran, akan lebih beragam jualannya. Ada tanktop dan lain-lain, soalnya banyak permintaan,” jelasnya.
Kemungkinan, mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta jurusan Hukum ini akan membuka toko secara offline. “Sekarang ini, gue jualan hanya sebatas web store. Pemasaran dan pembeliannya hanya melalui social media. Ada web-nya, BonoThePirate.com, Twitter dan Instagram, @BonoThePirate, WhatsApp atau SMS di nomor 0819-222-1000, Line: bajubono dan email Pesan@bajubono.com. Tapi, nanti mau buka offline store juga. Lagi lihat-lihat tempat di daerah Bintaro, sih,” kata penulis buku Poconggg Juga Pocong ini.
Ngomong-ngomong soal nama clothing line, kenapa diberi nama Bono The Pirate, ya? “Karena gue suka banget sama bajak laut, tapi gue tetap pengin bikin nama yang berbau Indonesia. Pas gue browsing-browsing, ternyata ada yang namanya ombak Bono di Sumatera. Ombak itu gelombangnya tinggi dan terlihat keren waktu muncul. Jadi, gue pikir, nama Bono The Pirate keren juga!”Mariska Tracy – Foto: Dok. FeminaGroup
“Inspirasi datang karena iseng. Setiap bulan, gue selalu beli kaos banyak banget. Tiba-tiba gue mikir ‘Kenapa gue nggak bikin kaos sendiri saja, ya?’,” kenang Poconggg yang langsung kepikiran buat bikin clothing line dan enggan membeli kaos di tempat lain.
Untuk sementara, Bono The Pirate baru menjual kaos-kaos. “Sekarang sih, masih kaos-kaos saja yang gue jual. Desainnya berasal dari ide gue dan si desainer. Bisa dipakai untuk cowok maupun cewek, karena ada ukuran-ukurannya bisa disesuaikan sama badan masing-masing. Sepertinya sih, setelah Lebaran, akan lebih beragam jualannya. Ada tanktop dan lain-lain, soalnya banyak permintaan,” jelasnya.
Kemungkinan, mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta jurusan Hukum ini akan membuka toko secara offline. “Sekarang ini, gue jualan hanya sebatas web store. Pemasaran dan pembeliannya hanya melalui social media. Ada web-nya, BonoThePirate.com, Twitter dan Instagram, @BonoThePirate, WhatsApp atau SMS di nomor 0819-222-1000, Line: bajubono dan email Pesan@bajubono.com. Tapi, nanti mau buka offline store juga. Lagi lihat-lihat tempat di daerah Bintaro, sih,” kata penulis buku Poconggg Juga Pocong ini.
Ngomong-ngomong soal nama clothing line, kenapa diberi nama Bono The Pirate, ya? “Karena gue suka banget sama bajak laut, tapi gue tetap pengin bikin nama yang berbau Indonesia. Pas gue browsing-browsing, ternyata ada yang namanya ombak Bono di Sumatera. Ombak itu gelombangnya tinggi dan terlihat keren waktu muncul. Jadi, gue pikir, nama Bono The Pirate keren juga!”Mariska Tracy – Foto: Dok. FeminaGroup
0 komentar:
Posting Komentar