Setuju dong, bahwa salam tempel menjadi salah satu hal paling ditunggu saat Lebaran? Apalagi, hal tersebut sering menyisakan momen seru yang nggak terlupakan. Hal ini pun sempat dirasakan oleh Kemal Palevi. Stand up comedian kelahiran 25 Agustus 1989 itu pun berbagi kepada GADIS hal-hal berkesan saat pembagian salam tempel Lebaran.
“Aku berada di sebuah keluarga besar. Baik dari ayah atau ibuku, mereka memiliki saudara banyak banget. Makanya, saat Lebaran sudah pasti suasananya ramai. Nah, saat tiba pembagian salam tempel, aku dan semua saudaraku harus antri. Biasanya, diberikan aba-aba terlebih dahulu, lalu aku ikut berbaris. Barulah setelah sungkem dengan saudara yang sudah tua, aku dapat salam tempel. Karena saudaraku itu banyak, antriannya pun menjadi panjang banget. Ada mungkin sekitar 20 orang berbaris yang bikin antriannya seperti antrian sembako! Tapi, justru itu yang menurutku berkesan.
Kalau sudah Lebaran, salam tempel yang aku dapat lumayan banyak. Jumlahnya bisa sampai Rp 700.000,- sampai Rp1.000.000,-. Hehehe. Biasanya sih, uangnya langsung aku pakai untuk jalan-jalan. Hanya saja, sempat saat masih SMP, uangnya aku pakai untuk keperluan bermain mobil-mobilan Tamiya. Waktu itu memang sedang populer banget, makanya uang hasil salam tempel aku pakai untuk membeli keperluan mobil Tamiya. Tapi, saat SMA, uang aku pakai untuk mentraktir pacar makan dan nonton. Sisanya untuk beli celana atau baju. Hehehe.
Oya, ada satu lagi momen yang aku ingat soal salam tempel Lebaran. Kejadiannya saat aku masih duduk di bangku SD. Waktu itu, aku berantem dengan adikku soal jumlah uang salam tempel kami. Dia dikasih uang lebih besar dariku, makanya aku pun protes dan minta tukar sampai bertengkar dengan adikku. Ayah dan ibuku yang memberi uang tersebut pun akhirnya mengambil kembali uang kami. Tujuannya, tentu saja supaya kami nggak bertengkar. Sempat menangis juga saat itu, tapi berhenti ketika ke rumah saudara dan mendapat lagi uang salam tempel lainnya.” Putriyantini – Foto: Dok. FeminaGroup
“Aku berada di sebuah keluarga besar. Baik dari ayah atau ibuku, mereka memiliki saudara banyak banget. Makanya, saat Lebaran sudah pasti suasananya ramai. Nah, saat tiba pembagian salam tempel, aku dan semua saudaraku harus antri. Biasanya, diberikan aba-aba terlebih dahulu, lalu aku ikut berbaris. Barulah setelah sungkem dengan saudara yang sudah tua, aku dapat salam tempel. Karena saudaraku itu banyak, antriannya pun menjadi panjang banget. Ada mungkin sekitar 20 orang berbaris yang bikin antriannya seperti antrian sembako! Tapi, justru itu yang menurutku berkesan.
Kalau sudah Lebaran, salam tempel yang aku dapat lumayan banyak. Jumlahnya bisa sampai Rp 700.000,- sampai Rp1.000.000,-. Hehehe. Biasanya sih, uangnya langsung aku pakai untuk jalan-jalan. Hanya saja, sempat saat masih SMP, uangnya aku pakai untuk keperluan bermain mobil-mobilan Tamiya. Waktu itu memang sedang populer banget, makanya uang hasil salam tempel aku pakai untuk membeli keperluan mobil Tamiya. Tapi, saat SMA, uang aku pakai untuk mentraktir pacar makan dan nonton. Sisanya untuk beli celana atau baju. Hehehe.
Oya, ada satu lagi momen yang aku ingat soal salam tempel Lebaran. Kejadiannya saat aku masih duduk di bangku SD. Waktu itu, aku berantem dengan adikku soal jumlah uang salam tempel kami. Dia dikasih uang lebih besar dariku, makanya aku pun protes dan minta tukar sampai bertengkar dengan adikku. Ayah dan ibuku yang memberi uang tersebut pun akhirnya mengambil kembali uang kami. Tujuannya, tentu saja supaya kami nggak bertengkar. Sempat menangis juga saat itu, tapi berhenti ketika ke rumah saudara dan mendapat lagi uang salam tempel lainnya.” Putriyantini – Foto: Dok. FeminaGroup
http://www.gadis.co.id/gosip/seleb/salam.tempel.berkesan.ala.kemal.palevi/001/010/758