Potongan
dengan ciri khas bentuk kotak dan tidak membentuk tubuh ini sedang
banyak digunakan oleh para desainer untuk karya terbarunya. Tampilan
geometris ini pun berhasil mencuri perhatian para fashionista.
Yup, fashion is always goes in circle! Siluet yang sempat hits di tahun 1940-1950 ini kembali mewarnai panggung runway Fall 2013. Awalnya, potongan ini mulai marak pada masa Perang Dunia II. Bagian bahu yang lebar serta bentuk konstruktif dibuat untuk memberi kesan tegar dan kuat. Namun di tahun 2013, boxy silhouette dikemas lebih beragam, colorful dan meriah.
Untuk menghasilkan tampilan clean dan siluet yang kokoh, para desainer umumnya mengambil bahan-bahan yang memiliki sifat kaku, seperti leather, wool dan tweed. Efek boxy ini menghiasi beragam outerwear dan atasan. Beberapa perancang memilih untuk tampil lebih fun dengan tambahan digital prints serta detail colorblock. Sementara yang lain, lebih suka menonjolkan bentuk kotak tersebut dalam balutan nuansa monochrome.
Nabila Delaseptina – Foto : Mondadori
Yup, fashion is always goes in circle! Siluet yang sempat hits di tahun 1940-1950 ini kembali mewarnai panggung runway Fall 2013. Awalnya, potongan ini mulai marak pada masa Perang Dunia II. Bagian bahu yang lebar serta bentuk konstruktif dibuat untuk memberi kesan tegar dan kuat. Namun di tahun 2013, boxy silhouette dikemas lebih beragam, colorful dan meriah.
Untuk menghasilkan tampilan clean dan siluet yang kokoh, para desainer umumnya mengambil bahan-bahan yang memiliki sifat kaku, seperti leather, wool dan tweed. Efek boxy ini menghiasi beragam outerwear dan atasan. Beberapa perancang memilih untuk tampil lebih fun dengan tambahan digital prints serta detail colorblock. Sementara yang lain, lebih suka menonjolkan bentuk kotak tersebut dalam balutan nuansa monochrome.
Nabila Delaseptina – Foto : Mondadori
0 komentar:
Posting Komentar