PALEMBANG, SRIPO — Pengorbanan
siswa SMAN 5 Palembang untuk mengadakan acara farewell party (pesta
perpisahan) di Hotel Aryaduta patut diacungi jempol. Seluruh siswa kelas
XII maupun juniornya kelas X dan XI ikut berpartisipasi mengumpulkan
dana untuk kegiatan tahunan ini. Dana tersebut dikumpulkan selama empat
bulan dengan setiap hari menyisihkan uang jajan Rp 1000.
Pesta perpisahan mewah di hotel bintang lima tersebut menganut konsep empat musim yaitu musim semi, panas, gugur dan dingin atau salju. Konsep itu menggambarkan siswa SMAN 5 Palembang terdiri dari pribadi-pribadi yang beraneka ragam, tapi tetap dalam satu kesatuan.
Mereka tampil rapi dan anggun. Pelajar lelaki gagah dengan mengenakan jas, sementara perempuan mengenakan kebaya dan gaun. Busana ini memiliki makna bahwa pesta ini adalah sebuah perayaan eksklusif dan memiliki nilai prestise yang lebih tinggi. Makna jas pun mengandung harapan besar, bahwa setelah siswa keluar dari sekolah diharapkan bisa menjadi orang pintar yang setiap hari bekerja mengenakan jas.
Para siswa kelas XII itu dihibur oleh adik tingkat yang unjuk kebolehan main teater, dances, menyanyi, band, dan lain-lain. Ini semua dilakukan dari para junior.
“Kakak tingkat yang akan berpisah hanya menikmati acara yang telah dipersiapkan,” kata Ketua Panitia Pelaksana, MA Mustafa Hafizuddin, yang juga Ketua OSIS SMAN 5 ketika dibincangi di Hotel Aryaduta, Rabu (25/4).
Dia mengatakan, acara firewell party ini sebagai bentuk pelepasan dari siswa kelas XII yang telah menjalani masa studi selama tiga tahun. Artinya, siswa kelas XII ini harus meninggalkan SMAN 5 dan waktu untuk bertemu kembali tentu akan terbatas.
“Maka dari itu acara perpisahan atau biasa disebut kunci tahun ini sebagai bentuk sebuah kenang-kenangan untuk siswa kelas XII,” kata Mustafa.
Di sela-sela hiburan itu, panitia juga mempersiapkan acara layaknya artis-artis yang dipilih dengan berbagai nominasi penghargaan. Ada beberapa nominasi penghargaan yang diperebutkan oleh siswa-siswa kelas XII ini, seperti siswa terajin, teramah, tercerdas dan lain-lain. Begitu pun dari pihak guru ada uji beberapa nominasi yang diperebutkan seperti guru terwibawa, terajin, teramah, terdisplin dan seterusnya. (cr2)
Pengen Jadi Duta
SEORANG siswa SMAN 5 Palembang yang dinobatkan sebagai siswa tercerdas, Indah Lestari mengaku bercita-cita ingin menjadi duta di luar negeri. Makanya selepas tamat SMA ini dia memilih jurusan hubungan internasional di Universitas Indonesia.
“Kemarin sudah test di UI mengabil jurusan HI melalui jalur undangan, tapi pengumumannya baru diberitahukan sebelum menjelang pengumuman kelulusan Ujian Nasional nanti,” katanya ketika dibincangi Sripo saat acara Farewell Party di Hotel Aryaduta, Rabu (25/4).
Dia mengaku sebetulnya juga berkeinginan untuk menjadi dosen. Oleh karena itu sembari menunggu pengumuman kelulusan UN ini dirinya sudah berencana untuk mengikuti bimbingan belajar intensif sebagai persiapan untuk mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) nanti.
“Rencananya ingin ikut bimbel pada salah satu bimbel di Kota Palembang, meski pengumuman UN masih cukup lama,” kata anak dari pasangan Anwar dan Lilis Mintarsi ini seraya berkata tetap optimis jika dirinya bersama teman-temannya yang lain dapat lulus pada UN yang telah mereka jalani pada 16-19 April lalu.
Siswa Kelas XII IPS ini beralasan sikap optimisnya tersebut dikarenakan mereka selama ini sudah cukup diberikan bekal baik oleh pihak sekolah maupun bimbingan belajar di luar sekolah. Bahkan pada semester pertama kemarin, dirinya mengakui sudah membahas beberapa materi pelajaran yang biasa masuk dalam UN.
“Jadi pada semester duanya kita tinggal membahas soal-soal, sehingga kita menjadi terbiasa,” tuturnya. (darwind s)
Pesta perpisahan mewah di hotel bintang lima tersebut menganut konsep empat musim yaitu musim semi, panas, gugur dan dingin atau salju. Konsep itu menggambarkan siswa SMAN 5 Palembang terdiri dari pribadi-pribadi yang beraneka ragam, tapi tetap dalam satu kesatuan.
Mereka tampil rapi dan anggun. Pelajar lelaki gagah dengan mengenakan jas, sementara perempuan mengenakan kebaya dan gaun. Busana ini memiliki makna bahwa pesta ini adalah sebuah perayaan eksklusif dan memiliki nilai prestise yang lebih tinggi. Makna jas pun mengandung harapan besar, bahwa setelah siswa keluar dari sekolah diharapkan bisa menjadi orang pintar yang setiap hari bekerja mengenakan jas.
Para siswa kelas XII itu dihibur oleh adik tingkat yang unjuk kebolehan main teater, dances, menyanyi, band, dan lain-lain. Ini semua dilakukan dari para junior.
“Kakak tingkat yang akan berpisah hanya menikmati acara yang telah dipersiapkan,” kata Ketua Panitia Pelaksana, MA Mustafa Hafizuddin, yang juga Ketua OSIS SMAN 5 ketika dibincangi di Hotel Aryaduta, Rabu (25/4).
Dia mengatakan, acara firewell party ini sebagai bentuk pelepasan dari siswa kelas XII yang telah menjalani masa studi selama tiga tahun. Artinya, siswa kelas XII ini harus meninggalkan SMAN 5 dan waktu untuk bertemu kembali tentu akan terbatas.
“Maka dari itu acara perpisahan atau biasa disebut kunci tahun ini sebagai bentuk sebuah kenang-kenangan untuk siswa kelas XII,” kata Mustafa.
Di sela-sela hiburan itu, panitia juga mempersiapkan acara layaknya artis-artis yang dipilih dengan berbagai nominasi penghargaan. Ada beberapa nominasi penghargaan yang diperebutkan oleh siswa-siswa kelas XII ini, seperti siswa terajin, teramah, tercerdas dan lain-lain. Begitu pun dari pihak guru ada uji beberapa nominasi yang diperebutkan seperti guru terwibawa, terajin, teramah, terdisplin dan seterusnya. (cr2)
Pengen Jadi Duta
SEORANG siswa SMAN 5 Palembang yang dinobatkan sebagai siswa tercerdas, Indah Lestari mengaku bercita-cita ingin menjadi duta di luar negeri. Makanya selepas tamat SMA ini dia memilih jurusan hubungan internasional di Universitas Indonesia.
“Kemarin sudah test di UI mengabil jurusan HI melalui jalur undangan, tapi pengumumannya baru diberitahukan sebelum menjelang pengumuman kelulusan Ujian Nasional nanti,” katanya ketika dibincangi Sripo saat acara Farewell Party di Hotel Aryaduta, Rabu (25/4).
Dia mengaku sebetulnya juga berkeinginan untuk menjadi dosen. Oleh karena itu sembari menunggu pengumuman kelulusan UN ini dirinya sudah berencana untuk mengikuti bimbingan belajar intensif sebagai persiapan untuk mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) nanti.
“Rencananya ingin ikut bimbel pada salah satu bimbel di Kota Palembang, meski pengumuman UN masih cukup lama,” kata anak dari pasangan Anwar dan Lilis Mintarsi ini seraya berkata tetap optimis jika dirinya bersama teman-temannya yang lain dapat lulus pada UN yang telah mereka jalani pada 16-19 April lalu.
Siswa Kelas XII IPS ini beralasan sikap optimisnya tersebut dikarenakan mereka selama ini sudah cukup diberikan bekal baik oleh pihak sekolah maupun bimbingan belajar di luar sekolah. Bahkan pada semester pertama kemarin, dirinya mengakui sudah membahas beberapa materi pelajaran yang biasa masuk dalam UN.
“Jadi pada semester duanya kita tinggal membahas soal-soal, sehingga kita menjadi terbiasa,” tuturnya. (darwind s)
0 komentar:
Posting Komentar